Minggu, 27 November 2011

Tugas Bahasa Indonesia Bab 5


Kalimat
5.1 Pendahuluan
Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini disebabkan antara lain karena perantaraan kalimatlah seseorang baru dapat menyampaikan maksudnya secara lengkap dan jelas. Satuan bentuk bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah bahasa yang sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (mis.tida) dan frasa atau kelompok kata (mis. Tidak tahu).  Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek dan predikat dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi kalimat dalam bahasa tulis dilambangkan dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
5.2 Unsur Kalimat
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang dalam buku – buku tata bahasa Indonesia lama lazim disebut jabatan kata dan kita disebut peran kata yaitu subjek (S), predikat (P), objek (O), pelengkap (pel)  dan keterangan (ket). Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang – kurangnya terdiri atas dua unsure, yakni subjek dan predikat. Unsur yang lain (objek, pelengkap dan keterangan) dalam suatu kalimat dapat wajib hadir, tidak wajib hadir, atau wajib tidak hadir. Pengisi S, P, O, pel, ket dalam kalimat tidak hanya berupa kata tetapi dapat juga berupa frasa. Contoh kalimat S, P, O, pel, ket dalam bentuk frasa yaitu pembawa acara yang  kocak (itu).
(S) Pembawa acara yang kocak itu // pembeli //  bunga
                                         S                                  P                 O
(P) Indra // (adalah) Pembawa acara yang kocak itu
                    S                                      P
(O) Madonna // menelepon // Pembawa acara yang kocak itu
                        S                   P                                            O
(Pel) pesulap itu // menjadi // Pembawa acara yang kocak itu
                        S                      P                                  Pel
(Ket) Si Fulan // pergi // dengan membawa acaraa yang kocak itu
                        S              P                                       Ket
5.2.1 Predikat
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang member tahu melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana S (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat). Predikat dapat berupa frasa, sebagian besar berkelas verba atau adjektiva, tetapi dapat juga numeralia, nomina, atau frasa nominal. Contoh sebagai berikut  :
(1)   Kuda meringkik
Memberitahu perbuatan kuda
(2)   Ibu sedang tidur siang
Memberitahu tindakan ibu
(3)   Putrinya cantik jelita
Memberitahu keadaan putrinya
(4)   Kota Jakarta dalam keadaan aman
Memberitahu keadaan kota jakarta
(5)   Kucingku belang tiga
Memberitahu cirri kucingku
5.2.2 Subjek
Subjek (S) adalah bagian yang menunjukan pelaku, tokoh atau benda, sesuatu hal atau suatu masalah yang menjadi pangkal / pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis kata / frasa benda, klausa atau frasa verbal. Untuk lebih jelas lihat contoh dibawah ini :
(1)   Ayahku sedang melukis
(2)   Meja direktur besar
(3)   Yang berbaju batik dosen saya
Dalam bahasa Indonesia, setiap kata, frasa, klausa pembentuk S harus selalu merujuk pada benda (konkret atau abstrak).
5.2.3 Objek
Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi predikat. Objek pada umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O selalu dibelakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang menuntut wajib hadirnya O seperti contoh dibawah ini
(1)   a. Nurul menimang
b. Arsitek merancang
contoh diatas predikat menuntut untuk dilengkapi. Unsur yang akan melengkapi P bagi kedua kalimat itulah yang dinamakan objek.
Objek dalam kalimat aktif dapat berubah menjadi S jika kalimatnya dipasifkan. Perhatikan contoh dibawah ini :

a.  Serena  mengalahkan Angeli (O)
b. Angeli (S) dikalahkan oleh serena
5.2.4 Pelengkap
Pelangkap adalah bagian kalimat yang melengkapi P. letak pelangkap di belakang P yang berupa verba. Posisi seperti itu juga ditempati oleh O, dan jenis kata yang mengisi pel dan O juga sama yaitu berupa nomina, frasa nominal atau klausa. Namun antara Pel dan O terdapat perbedaan.

Perhatikan contoh dibawah ini :
a.      Ketua MPR // membacakan // pancasila.
           S                    P                           O
      Pancasila // dibacakan // oleh Ketua MPR. ( Kalimat pasif )
          S                     P                           O

Tidak ada komentar:

Posting Komentar