Selasa, 19 April 2011

Revolusi Kepemimpinan (Husni Mubarak)

Profile Husni Mubarak
(lahir di Kafr-El Meselha, Al Monufiyah, 4 Mei 1928; umur 82 tahun) adalah mantan Presiden Mesir. Ia menjabat pada periode 14 Oktober 1981-11 Februari 2011. Mubarak ditunjuk sebagai wakil presiden pada tahun 1975 setelah pangkatnya naik di jajaran Angkatan Udara Mesir. Kemudian, ia menjadi presiden untuk menggantikan Presiden Anwar Sadat yang terbunuh pada 6 Oktober 1981 oleh kelompok radikal. Ia merupakan Presiden Mesir keempat untuk masa jabatan lebih dari 15 tahun sejak menjabat pada tahun 1981. Sebagai Presiden Mesir, ia dianggap sebagai pemimpin yang paling berkuasa di wilayahnya. Ia mengundurkan diri pada 11 Februari 2011 menyusul demonstrasi besar-besaran selama 18 hari pada tahun 2011.

 Politik dan jabatan militer

Hosni Mubarak
  • Kembali terpilih sebagai presiden untuk kelima kalinya (2005)
  • Ketua G-15 (1998 & 2002)
  • Kembali terpilih sebagai presiden untuk keempat kalinya (1999)
  • Ketua Arab Summit sejak Juni (1996)
  • Ketua OAU (1993-1994)
  • Kembali terpilih sebagai presiden untuk ketiga kalinya (1993)
  • Ketua OAU (1989-1990)
  • Kembali terpilih sebagai presiden untuk kedua kalinya (1987)
  • Presiden Partai Nasional Demokratik (1982)
  • Presiden Republik (1981)
  • Wakil Presiden Partai Nasional Demokratik (NDP) (1979)
  • Wakil Presiden Republik Arab Mesir (1975)
  • Promosi jabatan Letnan Jenderal (1974)
  • Komandan Angkatan Udara dan Wakil Menteri Pertahanan (1972)
  • Kepala Staf Angkatan Udara (1969)
  • Direktur Akademi Angkatan Udara (1968)
  • Komandan Angkatan Udara Kairo Barat (1964)
  • Bergabung dengan Frunze Military Academy, USSR (1964)
  • Lecturer di Akademi Angakatan Udara (1952-1959)

Protes dan Mundur

Demonstrasi massa yang memprotes kepemimpinan Mubarak di Tahrir Square sejak 25 Januari 2011 berhasil menumbangkannya pada 12 Februari 2011. Meskipun pada 1 Februari, Mubarak akan menggelar pemilu presiden pada bulan September. Ia pun menjanjikan amandemen konstitusi. Tetapi, para demonstran menekannya untuk mundur secepatnya. Pada 10 Februari beredar rumor bahwa Mubarak akan mundur. Puncaknya, Wakil Presiden Omar Suleiman mengumumkan mundurnya Mubarak melalui televisi nasional Mesir dan menyerahkan kekuasaannya kepada militer.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar